Jawa Barat
Kab Tasikmalaya
Inilah akhir dari tetralogi wisata masa lalu, bagi kalian yang belum menonton bagian 1, bagian 2 dan bagian 3 disini. Ingat jadikanlah masa lalu pelajaran untuk dapat menggapai masa depan yang indah.
Pertama kita akan membahas Syeikh Haji Abdul Muhyi itu sendiri belieu lahir di Mataram sekitar tahun 1650 Masehi atau 1071 Hijriah dan dibesarkan oleh orang tuanya di kota Gresik atau Ampel. Dia selalu mendapat pendidikan agama baik dari orang tua maupun dari ulama-ulama sekitar Ampel. Karena ketekunannya menuntut ilmu disertai dengan ibadah disamping kesederhanaan dan kewibawaan yang menempel di dalam diri dia maka tak heran jika teman-teman sebaya selalu menghormati dan menyeganinya.
Pada saat berusia 19 tahun dia pergi ke Aceh atau Kuala untuk berguru kepada Syekh Abdurrauf Singkil bin Abdul Jabar selama 8 tahun yaitu dari tahun 1090-1098 Hijriah atau 1669 -1677 Masehi. Pada usia 27 tahun dia beserta teman sepondok dibawa oleh gurunya ke Baghdad untuk berziarah ke makam Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani dan bermukim di sana selama dua tahun. Setelah itu mereka diajak oleh Syeikh Abdul Rauf ke Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji.
Ketika sampai di Baitullah, Syeikh Abdulrauf mendapat ilham kalau di antara santrinya akan ada yang mendapat pangkat kewalian. Dalam ilham itu dinyatakan, apabila sudah tampak tanda-tanda maka Syeikh Abdulrrauf harus menyuruh santrinya pulang dan mencari gua di Jawa bagian barat untuk bermukim di sana.
(dikutip dari wikipedia)
Wisata Religi di Makam Syekh Abdul Muhyi Pamijahan
Inilah akhir dari tetralogi wisata masa lalu, bagi kalian yang belum menonton bagian 1, bagian 2 dan bagian 3 disini. Ingat jadikanlah masa lalu pelajaran untuk dapat menggapai masa depan yang indah.
Pertama kita akan membahas Syeikh Haji Abdul Muhyi itu sendiri belieu lahir di Mataram sekitar tahun 1650 Masehi atau 1071 Hijriah dan dibesarkan oleh orang tuanya di kota Gresik atau Ampel. Dia selalu mendapat pendidikan agama baik dari orang tua maupun dari ulama-ulama sekitar Ampel. Karena ketekunannya menuntut ilmu disertai dengan ibadah disamping kesederhanaan dan kewibawaan yang menempel di dalam diri dia maka tak heran jika teman-teman sebaya selalu menghormati dan menyeganinya.
Pada saat berusia 19 tahun dia pergi ke Aceh atau Kuala untuk berguru kepada Syekh Abdurrauf Singkil bin Abdul Jabar selama 8 tahun yaitu dari tahun 1090-1098 Hijriah atau 1669 -1677 Masehi. Pada usia 27 tahun dia beserta teman sepondok dibawa oleh gurunya ke Baghdad untuk berziarah ke makam Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani dan bermukim di sana selama dua tahun. Setelah itu mereka diajak oleh Syeikh Abdul Rauf ke Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji.
Ketika sampai di Baitullah, Syeikh Abdulrauf mendapat ilham kalau di antara santrinya akan ada yang mendapat pangkat kewalian. Dalam ilham itu dinyatakan, apabila sudah tampak tanda-tanda maka Syeikh Abdulrrauf harus menyuruh santrinya pulang dan mencari gua di Jawa bagian barat untuk bermukim di sana.
(dikutip dari wikipedia)
Ini saya update perjalanan saya di pamijahan , karena saya baru dari sini lagi liburan tahun baru 2019 dan cukup banyak perbedaan dibandingkan waktu saya datang kesini dulu sekitar tahun 2012.
Perbedaan yang pertama terasa adalah jumlah peziarah yang datang tidak sebanyak dulu, karena dulu kita untuk parkir mobil saja harus jauh dari pintu masuk ke lokasi, dan disepanjang jalan banyak bus yang parkir di kanan dan juga kiri jalan, tapi kalau ini sih mungkin karena saya datang nya bukan pada waktu waktu ramai untuk ziarah seperti pada bulan mulud dalam kalender islam.
Ok lanjut, karena tidak seramai dulu jadi saya bisa parkir di terminal yang ada di lokasi ini
Setelah parkir saya sekeluarga langsung masuk ke lokasi
Tidak jauh dari pintu masuk, kita harus ke kesepuhan dulu untuk daftar dan disini kita bisa bershadaqoh se ikhlas nya, dan kita akan diberikan brosur yang ada peta lokasi ini
Lalu untuk sampai ke tempat ziarah kita perlu berjalan lagi sekitar 15 menitan sampai kita ketemu petunjuk untuk sampai ke lokasi.
Sebelum kita berdoa di tempat ziarah, kita dianjurkan untuk wudhu dulu
Perjalanan bisa selesai disini, tapi bila ingin mengexplore seluruhnya maka kamu bisa mengunjungi gua safarwadi. Disini terdapat banyak mitos seperti adanya sebuah jalan yang bisa digunakan untuk pergi ke mekkah. Untuk sampai kesini anda harus menyusuri jalan ini sampai ketemu petunjuk menuju ke gua.
Setelah ketemu petunjuk ini kamu masih harus berjalan untuk sampai ke lokasi gua. Jika dihitung waktu untuk sampai kesini sekitar 30 menit dengan berjalan santai. Jadi jika yang membawa orang tua lebih baik jangan kesini karena lokasi cukup jauh. Setelah berjalan cukup lama tadi akhirnya sampai di mulut gua.
Oh iya untuk masuk kegua ini tidak dikenakan biaya, tapi bagi yang pertama kesini saya sarankan untuk menyewa jasa guide karena dia akan menjelaskan tentang lokasi lokasi yang ada di gua + guide ini biasanya membawa lampu patromax untuk penerangan, karena di dalam gua tidak ada sumber cahaya sama sekali. Untuk biaya nya bervariasi tergantung guide nya dan kecerdasan dalam hal bernego, tapi untuk kisaran harga sekitar dibawah 100k rupiah.
Karena saya sudah tahu apa saja yang ada di dalam maka saya masuk tanpa guide, dan hanya menggunakan cahaya dari smartphone yang saya bawa.
Setelah masuk ke dalam akan ada persimpangan jika lurus kita menuju pintu keluar, dan jika kita belok ke kanan akan ada tempat yang biasa digunakan peziarah untuk berdoa. Sebelum menuju ke tempat berdoa akan ada mata air yang bisa digunakan untuk mencuci muka dan minum .
Didalam lokasi berdoa tadi tidak terlalu luas jadi jika banyak orang akan terasa gerah apalagi kalau kita masuk ke area "kopeah haji".
Idealnya kita masuk dari pintu masuk gua yang tadi lalu keluar di pintu keluarnya, dan kita bisa berziarah ke area ziarah panyalahan. Lalu pulang melewati jalan lain untuk sampai ke pintu masuk area wisata. Tapi karena saya sudah pernah kesana, dan keluarga saya yang lain sudah tidak kuat untuk berjalan di gua lagi, ya karena kita harus berhati hati karena ada aliran air jadi licin. Maka kami pun sepakat untuk keluar dari pintu masuk gua. Oh iya diawal kan saya bilang cukup banyak perubahan salah satu nya yaitu jalan lain dari pintu keluar gua dekat panyalahan sampai ke persimpangan menuju ke pintu masuk gua sekarang sudah di cor jadi lebih mudah untuk berjalan
Bagi kamu yang ke tempat wisata harus bawa oleh oleh tidak perlu khawatir karena ada banyak yang bisa dibeli disini dari mulai makanan, pakaian dan aksesoris dengan harga yang bisa ditawar tentunya.
Baiklah semoga post ini bisa bermanfaat, terima kasih.
0 comments:
Post a Comment