.post-cats > a:nth-child(n+3) { display: none; } @media(min-width:768px) and (max-width:991px){ .homeblogpost-blog-grid .post{ width:50%!important } .homeblogpost-blog-grid .post:nth-child(2n+1) { clear: both; } .homeblogpost-blog-grid3columns .post:nth-child(3n+1) { clear: none; } } .inner-wrapper,.main-wrapper,#content{background:transparent;border:0;margin:0; width: 100%;} .sidebar-wrapper{display:none;} .homeblogpost-blog-grid { margin: 0; overflow: hidden; padding: 0; float:none; width: 100%; } .homeblogpost-blog-grid2columns .post { width: 50%; height: 555px; } .homeblogpost-blog-grid .post-cats a, .homeblogpost-blog-grid .post-title a, .homeblogpost-blog-grid .post-meta a{ color: #fff!important; } table.blueTable { font-family: "Comic Sans MS", cursive, sans-serif; border: 1px solid #0D0AA4; background-color: #EEEEEE; width: 100%; text-align: left; border-collapse: collapse; } table.blueTable td, table.blueTable th { border: 2px solid #AAAAAA; padding: 3px 2px; } table.blueTable tbody td { font-size: 13px; } table.blueTable tr:nth-child(even) { background: #D0E4F5; } table.blueTable thead { background: #1870FF; background: -moz-linear-gradient(top, #5294ff 0%, #2f7eff 66%, #1870FF 100%); background: -webkit-linear-gradient(top, #5294ff 0%, #2f7eff 66%, #1870FF 100%); background: linear-gradient(to bottom, #5294ff 0%, #2f7eff 66%, #1870FF 100%); border-bottom: 2px solid #444444; } table.blueTable thead th { font-size: 15px; font-weight: bold; color: #FFFFFF; border-left: 2px solid #D0E4F5; } table.blueTable thead th:first-child { border-left: none; } table.blueTable tfoot { font-size: 14px; font-weight: bold; color: #FFFFFF; background: #D0E4F5; background: -moz-linear-gradient(top, #dcebf7 0%, #d4e6f6 66%, #D0E4F5 100%); background: -webkit-linear-gradient(top, #dcebf7 0%, #d4e6f6 66%, #D0E4F5 100%); background: linear-gradient(to bottom, #dcebf7 0%, #d4e6f6 66%, #D0E4F5 100%); border-top: 2px solid #444444; } table.blueTable tfoot td { font-size: 14px; } table.blueTable tfoot .links { text-align: right; } table.blueTable tfoot .links a{ display: inline-block; background: #1C6EA4; color: #FFFFFF; padding: 2px 8px; border-radius: 5px; }

Membuktikan Mitos di Gunung Tangkuban Perahu



Kali ini saya berada di gunung tangkuban perahu, jika mendengar nama gunung kit apasti yang pertama terlintas di pikiran kita adalah legenda sangkuriang, ya menurut legenda gunung ini terbentuk saat sangkuriang menyukai dayang sumbi (yang sebenarnya adalah ibunya sendiri), tapi sebelum menerima cinta dari sangkuriang, dayang sumbi meminta syarat untuk dibuatkan sebuah perahu yang besar sebelum matahari terbit, tapi ternyata matahari terbit sebelum sangkuriang menyelesaikan pekerjaan nya, karena marah dia menendang perahu yang dibuat nya dan menjadi terbalik. (begitulah cerita singkatnya, hehe belajar sejarah dikit).
Ok lanjut ke pembahasan gunung tangkuban perahu adalah gunung yang terletak di desa cikahuripan, kecamatan lembang. kabupaten bandung barat. Gunung ini memiliki kawah yang luas dan masih ada asap belerang keluar dari sana, walaupun tidak besar.



Untuk memasuki kawasan gunung ini kalian perlu membayar cukup mahal yaitu sebesar 30k/orang dan 17k/motor, dari gerbang masuk ini kalian mesti berkendara lagi cukup jauh untuk sampai ke parkiran motor.




Setelah menyimpan motor saya langsung melangkahkan kaki untuk menikmati keindahan gunung ini, jalan setapak di sini seperti terbuat dari batuan cadas jadi warnanya putih kekuningan.



Sebenarnya disini tidak banyak yang bisa kita nikmati selain kawah gunung ini, tapi bukan berarti tidak ada. Ada wisata lain yaitu Kawah Upas dan Cikahuripan, tapi untuk sampai kesini kalian perlu berjalan lagi hampir satu jam. 




Setelah sampai disini, dan beristirahat sebentar lalu saya pun pulang. Dan pemandangan yang indahpun terlihat.Yaitu pemandangan gunung dari kejauhan, dengan background langit biru dengan awan yang putih dan kumpulan atap warung warung yang berjajar rapi, menurut saya ini pemandangan terbaik disini.


Untuk video perjalanannya bisa dilihat didieu.

Wisata Kemah Lengkap di Ciwangun Indah Camp (CIC)



Seperti yang saya bilang di blog saya yang satu lagi yaitu E.S Channel , bahwa saya akan coba mulai ngblog lagi. Dan untuk post kali ini saya akan membahasa tentang CIC atau Ciwangun Indah Camp.
CIC ini adalah sebuah tempat kegiatan outdoor yang terletak di Jl. Kolonel Masturi, Cihanjuang Rahayu, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Tempat ini menyediakan semua hal untuk melakukan kegiatan outdoor yang terbagi menjadi beberapa area, ada area game outdoor seperti flying fox dan kawan kawan nya, ada area camping, ada area hutan, ada area perkebunan, ada area sabana dan ada juga area sungai.

Untuk masuk kalian hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 10k/orang dan parkir 2k/motor, tapi saat menuju ke tempat wisata ini kalian akan diminta retribusi sebesar 2k/motor. Bagi kalian yang ingin ngcamp atau bermain permainan outdoor ada biaya lagi. Tapi jika kalian cuma ingin menikmati alam 10k ini sudah cukup, anda bisa berjalan menyusuri hutan, perkebunan dan juga sungai.



















Tempat ini bukanlah pilihan saya pertama kali, karena tadinya saya berencana untuk hiking ke gunung bukittunggul. Tapi karena kekurangan informasi sayapun mengurungkan niat untuk kesana. Tapi sebelum pulang, sekalian beristirahat saya coba mengunjungi Wisata Kebun Bukit Tunggul dengan membayar 5k/orang.















Setelah beristirahat sebentar sebari melihat danau buatan ini, saya pun melanjutkan perjalanan ke CIC. Jadi kita lanjut perjalanan di CIC ya. Saat pertama masuk kita akan disuguhi bangunan tradisional dari bambu dan atap ijuk seperti ini


Masuk sedikit ada area game outdoor yang tadi saya bilang.


Bagi kalian yang ingin menikmati alam disini, kalian harus ke curug nya. Dari area game ini untuk sampai ke curug kalian harus melewati jalan setapak kira kira 30menitan. Tapi dalam 30 menit ini kalian tidak akan bosan karena akan disuguhi pemandangan pohon pohon hijau yang memanjakan mata. Dan setelah berjalan cukup lama kalian akan melihat curug nya yang mengaliri sungai di bawahnya.


Karena sudah berjalan cukup lama, saya pun beristirahat sebari memasak untuk makan siang, karena tujuan pertama itu hiking jadi saya membawa perbekalan yang lengkap. Setelah masak dan makan, baru saya pulang. Oh iya untuk pulang kalian bisa melewati jalan tadi pas berangkat atau melewati jalan lain. Kalau saran saya sih coba jalan lain saja, biar kita puas menjelajah disini, karena kan kalo di perjalanan menuju ke curug tadi kita di suguhi pemandangan sungai, tebing dan juga pohon pohon kalau pulang lewat jalan lain kalian bisa menikmati pemandangan perkebunan, sabana dan hutan mahoni kalau gak salah.



Untuk jelasnya kalian bisa liat di youtube saya. 

TOUR TASIK - Sabda Alam



Setelah mengunjungi pantai karangtawulan dan gunung galunggung tibalah di akhir tour kita. Dan di akhir ini kita mengunjungi sabda alam. Sabda alam ini adalah sebuah wahana air yang terletak di kaki gunung guntur atau tepatnya di jl. raya cipanas no.3 desa rancabango, kecamatan tarogong kaler, kabupaten garut.
Seperti ideal nya liburan hari terakhir, ya harusnya yang sifat nya santai atau hanya bermain main, kan hari pertama ke pantai untuk melihat keindahan sunset, lalu hari kedua ke gunung untuk tracking + melihat keindahan gunung, nah di hari terakhir ini kita memutuskan untuk bermain main air, rencana awal sebenarnya mau berendam saja di air panas, TAPI karena kita bangun nya kesiangan, kita bangun sekitar jam delapan dan setelah beres beres baru selesai jam 9 an. Karena gak mungkin kita berendam air panas siang siang kan, maka kita memutuskan untuk main air di air yang dingin saja. Dan pilihanpun jatuh ke sini SABDA ALAM.


Tiket masuk nya 40k/orang dan parkir nya 2k/motor



Bagi saya tiket masuk 40k sangat mahal , KARENA wahana yang bisa dinikmati hanya dengan tiket masuk ini hampir tidak ada, paling cuma kolam relaksasi ikan saja. Bukan wahana nya yang gak ada, tapi peruntukan wahana nya yang tidak pas bagi saya, karena kebanyakan wahana air nya cuma untuk anak anak. Bagi para remaja dan dewasa untuk menikmati wahana air yang sesunggunya harus menyewa ban. harga sewa ban nya 50k untuk yang triple.
Jadi teknis nya nanti di dekat pintu masuk ada tempat untuk menyewa ban, misal kita menyewa ban triple yang harganya 50k, maka kita harus mebayar 60k nah 10k nya lagi untuk disimpan, nanti pas kita balikin ban nya baru uang 10k itu bisa kita ambil lagi (ya itungan nya seperti uang jaminan, takut kita bawa pulang ban nya kali, hehe)





Peruntukan ban yang kita sewa tadi adalah untuk ini :



Ya seluncuran dan kolam ombak, bagi saya cuma dua wahana ini yang seru disini. 
Seluncuran ada beberapa jenis, ada yang berputar, ada juga yang cuma lurus saja, tapi banyak juga seluncuran yang tidak dipakai, tidak  tau rusak atau gimana itu teh.
Kalau kolam ombak ada beberapa level dari 1 - 5 kalau gak salah, kita juga gak ikut semua cuma dari level 1 - 4 kalo gak salah karena keburu cape, capenya bukan karena wahananya tapi karena banyak tertawanya itu.

Tapi bagi kalian yang gak mau wahana seperti kita kalian bisa main air biasa seperti ciprat cipratan air,main ember tumpah, lalayaran atau sekedar selfie selfie ria. Ada spot spot seperti ini :






TOUR TASIK - Gunung Galunggung



Setelah kita mantai di hari pertama, pada hari kedua ini kita akan pergi hiking ke Gunung Galunggung. Daripada disebut hiking, kayaknya lebih cocok treking karena untuk sampai ke puncak sudah tersedia anak tangga. Ada dua opsi yaitu yang berwarna kuning yang berjumlah 620 dan yang berwarna biru kalau gak salah 530 anak tangga.

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Untuk mencapai puncak Galunggung, dibangun sebuah tangga yang memiliki 620 anak tangga. Di wilayah ini terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain objek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Objek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas. (dikutip dari wikipedia).

Untuk masuk ke kawasan wisata gunung galunggung, kita melewati gerbang seperti ini


Dengan membayar tiket sebesar 5k/orang kita sudah bisa masuk, untuk parkir beda lagi tergantung dengan dimana kita parkir dan biaya nya juga standar parkir wisata yaitu 2k/motor.


Ok lanjut, setelah parkir motor kita langsung naik saja melalui tangga kuning, ternyata 620 anak tangga itu banyak, kita pun berhenti di setiap pemberhentian, jadi setiap berapa anak tangga gitu ada area kecil yang bisa digunakan beristirahat sejenak. Setelah sekitar 15 menitan, akhirnya sampai di puncak, kita akan disuguhkan puncak yang sebenarnya dari gunung galunggung dan indahnya kawah dari atas sini



Kami kan berempat, 2 capek dan beristirahat di warung seperti ini


Tapi saya dan teman saya satu lagi memutuskan untuk coba turun ke kawah gunung ini, jalan nya sebenarnya gak jauh cuma karena medan nya yang bervariasi jadi sedikit melelahkan.
Pada awalnya jalan berpasir biasa, lalu kita akan melewati hamparan rumput ilalang. Nah setelah ini baru mulai ekstrem, jalannya mah tetap berpasir tapi karena menurun dan mulai sempit karena di sisi kita ada berbagai tumbuhan jadi cukup menyusahkan.
Tapi setelah melewati itu semua kita pun sampai di kawah dengan airnya yang kehijauan dan hamparan ilalang yang luas




Selain menikmati keindahan alam dengan mata kita, ada beberapa opsi wisata lain disini.
Seperti berbagai spot foto yang bagus


 Ada pemandian alam, tapi untuk kesini ada biaya lagi



Sebenarnya ada satu lagi lokasi wisata yang bisa datangi yaitu curug agung, tapi karena musim kemarau curug ini ditutup karena tidak ada air nya.














TOUR TASIK - Pantai Karang Tawulan



Pantai karang tawulan berada di desa cimanuk, kecamatan cikalong, kabupaten tasikmalaya, provinsi jawa barat. Pantai ini mengawali perjalanan liburan di tasik, saya liburan ke sini pada saat hari libur kemerdekaan yaitu tanggal 17,18,19 Agustus 2018. Saya berangkat dari bandung pagi hari sekitar jam 8 dan sampai di rumah teman saya (sebut saja basecamp) sekitar jam 11an, karena itu hari jumat jadi kami sholat jumat dulu, lalu makan dan istirahat sebentar.

Pada awalnya pantai karangtawulan ini akan dijadikan spot wisata terakhir dalam rangkaian tour tasik ini, tapi karena berbagai pertimbangan akhirnya kita pun pergi ke pantai karangtawulan. Dari basecamp ke pantai ini perjalanan nya jauh dan tidak seperti perkiraan awal kami, pada awal nya perjalanan melewati daerah hutan, karena kami memilih jalur yang paling cepat untuk sampai, baru setelah mau sampai ke pantai kita memasuki daerah perkebunan dan tidak lama dari daerah perkebunan itu kita bisa melihat pantai.

Sensasi berkendara jauh dengan tujuan pantai selalu memberikan sensasi tersendiri saat pertama kali melihat laut dari kejauhan seperti saat perjalanan ke pantai santolo, kalo perjalanan ke pantai pangandaran kemarin gak termasuk karena saya berada di kursi penumpang dari awal sampai akhir (males nyetir soalnya).


Setelah perjalanan sekitar 3 jam an, akhirnya sampai juga di tujuan. Waktu menunjukan pukul 17.00 lebih, karena tujuan kita ke pantai untuk melihat sunset maka kita langsung masuk dengan membayar tiket 5k/orang dan untuk parkir nya 2k/motor.


Tidak banyak yang bisa kami nikmati dipantai ini, karena saat sampai cuacanya agak mendung jadi sunset pun tidak terlihat indah seperti seharusnya ditambah area wisata nya juga cuma ada 3 yaitu poponcol yaitu tebing di bibir pantai dengan pagar kayu yang mengelilinginya, lalu ada kalapa rea mungkin ada adalah daerah bibir pantai yang dipenuhi karang seperti ini


Area ini menurut saya adalah area terindah di pantai ini, karena banyaknya gugusan karang yang sebagian nya ada yang tertutup lumut disatukan dengan warna air laut dan langit yang berwarna orange. Pemandangan ini sangat memanjakan mata

Oh iya untuk turun kesini kita harus menuruni anak tangga yang cukup banyak, tapi gak papa itung itung pemanasan untuk naik ke gunung galunggung keesokan hari nya.


Area terakhir adalah batu bangkong, dalam bahasa sunda bangkong artinya kodok. Mungkin nama ini diambil karena area ini seperti kodok sedang diam


Ini foto area pertama yaitu poponcol